Kolom profil Indonesia Inspiring Movement (I2MOVE) kali ini akan menampilkan sosok Agus Putranto. Salah satu alumni dari Trainer Bootcamp & Contest Batch 7 ini menerobos batas keterbatasannya untuk menjadi sukses mulia. Kita simak kisah hidupnya, baca,pelajari,nikmati, rasakan dan ambil manfaatnya.
“Kondisiku tak halangi kesuksesanku”
Itulah kata Agus Putranto, seorang laki- laki tunanetra kelahiran prambanan yang memiliki multi talenta ini.
Dengan kemampuannya bermain gitar, keyboard dan bernyanyi, serta kemampuan berkomunikasi dalam bahasa inggris dan bahasa jepang Mas Agus telah menorehkan beberapa prestasi yang membanggakan untuk keluarganya dan untuk negeri ini.
Agus terlahir sudah dalam keadaan tunanetra total. Sejak kecil Agus belum pernah merasakan hangatnya kasih sayang seorang ayah. Kakek dan neneknyalah yang sejak kecil merawat agus, karena ibu dan ayahnya bercerai. Namun dengan gigih ibunya melanjutkan sekolah dan tetap berjuang untuk menghebatkan Agus.
“Masa kecil saya juga merasa seperti teman- teman yang lain, saya ingin bermain seperti mereka” kata Agus
Tetapi rupanya tak seperti anak yang lain, Agus sering dihina, dicacimaki, dan diperlakukan dengan tidak baik. Misalnya pernah dikatakan picak, yang dalam bahasa jawa kata itu sangat kasar sekali. Agus hanya bisa menangis kala itu meski dia sendiri tidak tahu apa arti kata picak.
“Saya tidak pernah dendam dengan masa lalu saya, karena masa lalu yang buruk itu bukan untuk dilupakan, tetapi untuk dimaafkan, karena Tuhan memang punya berbagai macam cara untuk mendidik umatnya, dan Tuhan telah mendidik saya dengan mengizinkan orang lain menghina dan mencacimaki saya”
“Mungkin jika tidak dihina saya juga tidak akan menjadi motivator seperti sekarang ini. Saya seperti ulat yang tidak di sukai orang, dihina, dilecehkan, namun sekarang saya telah telah bermetamorfosa menjadi kupu-kupu”
Agus mengawali karier bermusiknya sejak masih sd dengan mengikuti lomba nyanyi karaoke maupun pop singer. Agus sering tidak diperbolehkan mengikuti lomba nyanyi karena tunanetra, tetapi agus tetap nekat ikut lomba, dan dengan penuh kesabaran ibunya selalu mendampinginya. Dalam lomba nyanyi itu agus selalu satu- satunya peserta tunanetra. Beberapa prestasi telah Agus raih antara lain: juara 1 lomba nyanyi bahana suara pelajar se kabupaten Klaten, juara 2 lomba nyanyi tingkat SMP dan SMA se DIY JATENG dan juara 3 bintang radio televisi Yogyakarta jenis lagu keroncong.
Sejak SMA hingga kuliah Agus biayai sekolah sendiri dengan menjadi pemain keyboard campursari, dan organ tunggal di acara pesta pernikahan dan acara- acara lain. Karena ibunya Agus hanya bekerja sebagai guru honor, dan Agus berkemauan keras untuk membantu ibunya dalam membiayai sekolah kedua adiknya, sambil terus melanjutkan kuliah hingga menyelesaikan sarjana bahasa inggrisnya.
Agus juga pernah diminta untuk melatih grup musik di beberapa instansi seperti TELKOM Yogjakarta dan BATAN Yogjakarta. Sang Inspirator Musik Metamorfosa dengan 1 putra ini juga pernah menjadi duta Indonesia dalam sebuah pelatihan kepemimpinan di Jepang. Kegiatan ini merupakan beasiswa dari Duskin Ainowa Foundation Jepang. Dalam pelatihan tersebut hanya di seleksi 7 orang dari 7 negara se asia fasifik, dan Agus adalah satu-satunya duta dari Indonesia. Agus juga sering di undang untuk menjadi bintang tamu dalam konser musik di beberapa kota seperti Osaka, Nagoya, dan Tokyo.
Lagu bengawan solo adalah lagu kebanggaanya ketika konser di Jepang. Tidak hanya itu pria yang oleh teman-temannya sesama motivator akrab di panggil Agusagus juga
pernah di minta untuk melatih angklung untuk 20 orang di Osaka.
Setelah pulang ke Indonesia Agus berkesempatan untuk tampil pada acara Kick Andy episode Ada Asa Dalam Nada. Beliau juga pernah membimbing murid- muridnya hingga mendapat penghargaan dari MURI sebagai grup band tunanetra termuda di indonesia.
Beliau Pernah juga di minta untuk mengajar komputer untuk mahasiswa yang tunanetra di UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta. Saat ini selain menjadi guru musik di SLB-A YAAT Klaten, membuka les privat keyboard dirumah, beliau juga sering di undang untuk berbagi motivasi di beberapa kota.
Dengan kemampuannya membuat audience menangis, tertawa, serta alunan musik dan lagu inspiratif yang dinanyikannya dapat memukau audience menjadikan Sang inspirator musik metamorfosa ini seorang motivator yang laris manis.
“Hal yang memotivasi saya untuk menjadi motivator adalah ketika saya masih menjadi murid, saya sering dibanding- bandingkan dengan murid yang lain. Dan sekarang saya tidak mau itu terjadi pada murid- murid saya. Menurut saya seorang guru harus mau menghargai perbedaan, karena perbedaan itu indah, dan agama mengajarkan bahwa perbedaan itu rahmat.”
“Kita juga mengenal konsep binika tunggal ika yang artinya meskipun berbeda tapi tetap satu. Menurut saya hidup ini akan indah jika kita bisa saling melengkapi. Jadi seorang guru tidaklah bijak jika sering membanding- bandingkan muridnya dengan murid yang lain, apa lagi memberi label negatif pada muridnya. Jika guru bersikap seperti itu, maka menurut saya beliau telah mendzolimi profesinya sebagai seorang guru. Tugas guru bukan hanya sekedar mengajar, tetapi juga harus mendidik.”
info Trainer Boot-Camp Contest Batch 8
Sumber : smscorp.co
“Kondisiku tak halangi kesuksesanku”
Itulah kata Agus Putranto, seorang laki- laki tunanetra kelahiran prambanan yang memiliki multi talenta ini.
Dengan kemampuannya bermain gitar, keyboard dan bernyanyi, serta kemampuan berkomunikasi dalam bahasa inggris dan bahasa jepang Mas Agus telah menorehkan beberapa prestasi yang membanggakan untuk keluarganya dan untuk negeri ini.
Agus terlahir sudah dalam keadaan tunanetra total. Sejak kecil Agus belum pernah merasakan hangatnya kasih sayang seorang ayah. Kakek dan neneknyalah yang sejak kecil merawat agus, karena ibu dan ayahnya bercerai. Namun dengan gigih ibunya melanjutkan sekolah dan tetap berjuang untuk menghebatkan Agus.
“Masa kecil saya juga merasa seperti teman- teman yang lain, saya ingin bermain seperti mereka” kata Agus
Tetapi rupanya tak seperti anak yang lain, Agus sering dihina, dicacimaki, dan diperlakukan dengan tidak baik. Misalnya pernah dikatakan picak, yang dalam bahasa jawa kata itu sangat kasar sekali. Agus hanya bisa menangis kala itu meski dia sendiri tidak tahu apa arti kata picak.
“Saya tidak pernah dendam dengan masa lalu saya, karena masa lalu yang buruk itu bukan untuk dilupakan, tetapi untuk dimaafkan, karena Tuhan memang punya berbagai macam cara untuk mendidik umatnya, dan Tuhan telah mendidik saya dengan mengizinkan orang lain menghina dan mencacimaki saya”
“Mungkin jika tidak dihina saya juga tidak akan menjadi motivator seperti sekarang ini. Saya seperti ulat yang tidak di sukai orang, dihina, dilecehkan, namun sekarang saya telah telah bermetamorfosa menjadi kupu-kupu”
Agus mengawali karier bermusiknya sejak masih sd dengan mengikuti lomba nyanyi karaoke maupun pop singer. Agus sering tidak diperbolehkan mengikuti lomba nyanyi karena tunanetra, tetapi agus tetap nekat ikut lomba, dan dengan penuh kesabaran ibunya selalu mendampinginya. Dalam lomba nyanyi itu agus selalu satu- satunya peserta tunanetra. Beberapa prestasi telah Agus raih antara lain: juara 1 lomba nyanyi bahana suara pelajar se kabupaten Klaten, juara 2 lomba nyanyi tingkat SMP dan SMA se DIY JATENG dan juara 3 bintang radio televisi Yogyakarta jenis lagu keroncong.
Sejak SMA hingga kuliah Agus biayai sekolah sendiri dengan menjadi pemain keyboard campursari, dan organ tunggal di acara pesta pernikahan dan acara- acara lain. Karena ibunya Agus hanya bekerja sebagai guru honor, dan Agus berkemauan keras untuk membantu ibunya dalam membiayai sekolah kedua adiknya, sambil terus melanjutkan kuliah hingga menyelesaikan sarjana bahasa inggrisnya.
Agus juga pernah diminta untuk melatih grup musik di beberapa instansi seperti TELKOM Yogjakarta dan BATAN Yogjakarta. Sang Inspirator Musik Metamorfosa dengan 1 putra ini juga pernah menjadi duta Indonesia dalam sebuah pelatihan kepemimpinan di Jepang. Kegiatan ini merupakan beasiswa dari Duskin Ainowa Foundation Jepang. Dalam pelatihan tersebut hanya di seleksi 7 orang dari 7 negara se asia fasifik, dan Agus adalah satu-satunya duta dari Indonesia. Agus juga sering di undang untuk menjadi bintang tamu dalam konser musik di beberapa kota seperti Osaka, Nagoya, dan Tokyo.
Lagu bengawan solo adalah lagu kebanggaanya ketika konser di Jepang. Tidak hanya itu pria yang oleh teman-temannya sesama motivator akrab di panggil Agusagus juga
pernah di minta untuk melatih angklung untuk 20 orang di Osaka.
Setelah pulang ke Indonesia Agus berkesempatan untuk tampil pada acara Kick Andy episode Ada Asa Dalam Nada. Beliau juga pernah membimbing murid- muridnya hingga mendapat penghargaan dari MURI sebagai grup band tunanetra termuda di indonesia.
Beliau Pernah juga di minta untuk mengajar komputer untuk mahasiswa yang tunanetra di UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta. Saat ini selain menjadi guru musik di SLB-A YAAT Klaten, membuka les privat keyboard dirumah, beliau juga sering di undang untuk berbagi motivasi di beberapa kota.
Dengan kemampuannya membuat audience menangis, tertawa, serta alunan musik dan lagu inspiratif yang dinanyikannya dapat memukau audience menjadikan Sang inspirator musik metamorfosa ini seorang motivator yang laris manis.
“Hal yang memotivasi saya untuk menjadi motivator adalah ketika saya masih menjadi murid, saya sering dibanding- bandingkan dengan murid yang lain. Dan sekarang saya tidak mau itu terjadi pada murid- murid saya. Menurut saya seorang guru harus mau menghargai perbedaan, karena perbedaan itu indah, dan agama mengajarkan bahwa perbedaan itu rahmat.”
“Kita juga mengenal konsep binika tunggal ika yang artinya meskipun berbeda tapi tetap satu. Menurut saya hidup ini akan indah jika kita bisa saling melengkapi. Jadi seorang guru tidaklah bijak jika sering membanding- bandingkan muridnya dengan murid yang lain, apa lagi memberi label negatif pada muridnya. Jika guru bersikap seperti itu, maka menurut saya beliau telah mendzolimi profesinya sebagai seorang guru. Tugas guru bukan hanya sekedar mengajar, tetapi juga harus mendidik.”
info Trainer Boot-Camp Contest Batch 8
Sumber : smscorp.co
0 comments :
Post a Comment